Manfaat dan Resiko dari Kebiasaan Tidur Tengkurap

Manfaat dan Resiko dari Kebiasaan Tidur Tengkurap


Tidur tengkurap menjadi posisi tidur favorit banyak orang. Posisi tidur ini disebut juga dengan prone sleep. Ketika tengkurap, tubuh bagian depan akan menempel pada kasur, sedangkan kepala akan miring ke samping agar lubang hidung tidak tertutup bantal dan bisa bernapas dengan normal.


Tidur tengkurap biasanya disarankan untuk mencegah ngorok. Selain itu posisi tidur ini juga diyakini dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan. Namun jika terlalu sering tidur dengan posisi ini akan menimbulkan beberapa resiko pada tubuh.


Manfaat tidur tengkurap

Seperti posisi tidur lainnya, tidur dengan posisi tengkurap memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah mengurangi apnea tidur dan tidur mengorok. Selain itu berikut adalah beberapa manfaat dari tidur tengkurap:

  • Mengurangi dengkuran
  • Posisi tidur tengkurap dapat mengurangi dengkuran atau ngorok. Pasalnya, posisi ini tidak akan membuat lidah menutup jalan napas. Dengan demikian, jalan napas tidak akan terhalang dan dengkuran saat bernapas selama tidur pun dapat dicegah. Oleh karena itu, posisi tidur ini lebih disarankan bagi orang yang sering mendengkur.

  • Mengurangi apnea tidur
  • Tidur tengkurap dapat mengurangi risiko terjadinya positional sleep apnea (POSA). Pasalnya, penderita POSA akan mengalami penyempitan dinding saluran pernapasan ketika tidur dengan posisi telentang. Hal ini kemudian akan menyebabkan jalan napas terhalang dan mengakibatkan kekurangan oksigen.


    Posisi tidur tengkurap disinyalir dapat membuat lidah terdorong ke depan oleh gaya gravitasi. Posisi ini akan mencegah jalan napas tertutup, sehingga tak terjadi penyumbatan yang menyebabkan POSA.


    Resiko tidur tengkurap

    Walaupun memberikan manfaat, akan tetapi posisi tidur ini tidak baik jika dilakukan terlalu sering. Pasalnya posisi tidur tengkurap dapat mengurangi kualitas tidur dan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti:

  • Nyeri dan tegang pada tulang belakang
  • Tidur tengkurap juga dapat membuat tulang belakang menjadi tegang karena terdorong ke bagian depan tubuh. Hal ini membuat tulang belakang kesulitan mempertahankan lengkungan yang ideal. Tulang belakang terdiri dari banyak saraf yang bila tertekan akan menimbulkan sakit di berbagai bagian tubuh lain, seperti bahu, leher, punggung, sampai punggung bawah. Rasa sakit tersebut dapat terasa selama beberapa saat setelah bangun tidur, atau bahkan bertahan sepanjang hari.

  • Muncul kerutan pada wajah
  • Ketika tidur tengkurap, salah satu sisi wajah akan menempel pada alas tidur, khususnya bantal. Penekanan pada wajah yang terjadi dalam waktu lama bisa membuat kulit wajah terlipat, menjadi lebih kotor, dan berkerut.

  • Menyebabkan sakit leher
  • Tidur tengkurap akan memberikan beban lebih banyak ke leher. Posisi ini cenderung membuatmu mengubah posisi tidur demi bisa bernapas dengan baik, misalnya dengan cara memutar leher ke sisi kanan dan kiri. Hal ini dapat menyebabkan tidur menjadi kurang nyenyak.

  • SIDS pada bayi
  • SIDS atau sudden infant death syndrome merupakan kondisi ketika bayi meninggal mendadak, terutama saat tidur. Kondisi ini dapat terjadi karena bayi belum mampu mengontrol pergerakannya sendiri, termasuk untuk memalingkan wajah yang tertutup alas tidur ketika tidur tengkurap.

    Kembali ke blog